Thursday, May 16, 2013

Meragu


Apa lagi yang bisa ku ucapkan ketika hatimu kemudian meragu
Apa upayaku jika kemudian kamu menampik tiap kata yang terucap dan kembali meragu
Ragu dengan keadaan yang kamu punya
Meratap hari dengan hanya menatap putaran matahari dari hari ke hari 
Bernafas dalam ruang yang sama
Berdiri di atas pijakan kaki yang sama dari hari ke hari

Jika memang ada sisi kosong untuk bisa ku tempati maka ku ingin aku ada di situ
Jika memang ada sesak yang memaksa, maka ku ingin aku bantu legakan hatimu

Tapi, apakah kamu mengijinkan ku masuk dalam relung duka dan susahmu?
Ku tidak ingin paksakan keinginanku jika memang kamu tidak ingin

Tapi tidak adil rasanya
Meski memang ku akui ada salahku di situ

Jika pada akhirnya kamu menolakku dan tak ingin rebahkan sulitmu dalam rongga ini
Maafkan jika kemudian kamu melihat aku tidak sempurna untukmu kini
Tapi, bukankah kamu juga tidak sesempurna yang kamu pikir

Jadi..... ku hanya ingin kamu bisa melihat kalau kondisimu tidak seburuk yang kamu pikir

Masih akan ada orang yang peduli denganmu
Kalau bukan aku, mungkin sahabat yang selama ini ada
Aku tidak punya misi apapun

Kebetulan aku datang dan ada
Coba bersikap jujur saja dengan perasaan yang kamu punya
Itu mungkin lebih baik

Seberapa Tega


Mendung menggelayut sepanjang perjalananku
Hari yang semakin senja membuat horizon langit bertambah gelap
Sementara titik titik hujan mulai turun
Sedikit dan tak berapa lama kemudian deras

Cukup lama hujan sore ini buatku terjaga dalam berdiri lama
Tak banyak yang bisa kulakukan
Dan ini semakin ku tak bisa buat waktu ku terbuang untuk hujan yang tak pasti reda

Ku berdiri sendiri di antara banyak orang
dan.....
Ibu itu kemudian menggugah hatiku
Ia berdiri tepat di depanku
Ia melepaskan pandangan ke berbagai sudut
Kaos yang dikenakan tampak kuyup
Kontras dengan pandangan dengan apa yang ia bawa di tangannya
@adhiepamungkas. Powered by Blogger.